Baznas Padang Gali Potensi ke Ciamis, Membangun Inovasi Berbasis Desa

Berita Daerah131 Dilihat
tentara Polisi.id, KAB. CIAMIS – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Padang melakukan kunjungan studi tiru ke Baznas Kabupaten Ciamis pada Rabu, 16 Juli 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk menggali wawasan dan strategi pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS), khususnya terkait keberhasilan inovasi infak desa yang telah menjadi unggulan Baznas Ciamis secara nasional.

Baznas Ciamis selama ini dikenal sebagai pionir dalam penerapan program infak berbasis desa yang bukan hanya menekankan pada aspek penghimpunan dana, tetapi juga pemberdayaan sosial-ekonomi masyarakat desa. Rombongan Baznas Padang dipimpin langsung oleh Ketua Baznas Kota Padang, Yuspardi, dan diterima secara resmi oleh Ketua Baznas Ciamis, H. Lili Miftah, bersama jajaran.

Infak Desa Ciamis: Menumbuhkan Keadilan Sosial Melalui Akar Rumput
Dalam forum dialog yang hangat dan konstruktif, H. Lili Miftah memaparkan filosofi dasar dan praktik teknis dari program infak desa yang selama ini dijalankan Baznas Ciamis. Menurutnya, program ini dirancang untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat desa dalam membangun lingkungan yang berdaya, dengan semangat gotong royong dan pemerataan kesejahteraan.

Keberhasilan program ini tidak hanya diakui secara lokal, tetapi telah tercantum dalam buku pedoman nasional zakat sebagai praktik terbaik yang direkomendasikan oleh Baznas pusat. Sejak diluncurkan pada 2005, kinerja penghimpunan ZIS Baznas Ciamis terus menunjukkan tren peningkatan signifikan, bahkan dalam beberapa tahun terakhir melampaui 100 persen pertumbuhan.

Yuspardi, Ketua Baznas Kota Padang, mengungkapkan kekagumannya terhadap pola kerja yang terstruktur dan berdampak nyata di Ciamis. Ia menekankan bahwa pendekatan berbasis desa seperti yang diterapkan Baznas Ciamis sangat relevan untuk menjangkau potensi ZIS yang selama ini belum tergarap optimal di wilayah Kota Padang.

Meski Baznas Padang telah berhasil menghimpun dana ZIS antara Rp18–19 miliar per tahun, sebagian besar berasal dari ASN dan masjid. Potensi ZIS dari masyarakat pedesaan dinilai masih belum sepenuhnya dimanfaatkan. Yuspardi pun menyoroti pentingnya kolaborasi erat dengan pemerintah daerah guna memperkuat sistem pengelolaan zakat yang terintegrasi.

Sinergi Lintas Daerah: Menuju Tata Kelola ZIS yang Berkelanjutan
Pertemuan dua institusi zakat daerah ini berlangsung produktif. Beragam aspek penting dikaji bersama, mulai dari sistem akuntabilitas dan pelaporan, pola kolaborasi dengan aparatur desa, hingga pendekatan edukatif dalam menumbuhkan kesadaran berzakat di tengah masyarakat.

Baznas Padang menyatakan kesiapannya untuk menerapkan sejumlah strategi yang terbukti sukses di Ciamis, khususnya dalam membangun jaringan donatur non-ASN dan memperluas jangkauan program hingga ke tingkat kelurahan.( Acep febri ).
0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *