Siapakah Bjorka?

Nasional292 Dilihat

Beberapa tahun belangakan ini nama hacker Bjorka menjadi perbincangan di Indonesia.

Pasalnya Bjorka membocorkan jutaan data pribadi masyarakat bahkan yang terbaru ia menyebarkan surat-surat rahasia untuk Presiden Jokowi.

Pada April 2020 Bjorka pertama kali membocorkan data pelanggan Tokopedia berukuran 11 GB (compressed) dan 24 GB (uncompressed).

Isinya user ID, password hash, email, hingga nomor telepon.

Pembocoran data keduanya adalah 270,904,989 data pengguna media sosial literatur Wattpad, 20 Agustus.

Data ini dibobol pada Juni 2020. Isinya mencakup password, login, nomor kontak, hingga nama asli.

Di hari yang sama, Bjorka merilis 26 juta data pelanggan IndiHome.

Isinya mencakup nama lengkap, email, gender, Nomor Induk Kependudukan (NIK), IP Adresse, hingga situs apa saja yang dikunjungi.

Pada 31 Agustus, user ini mengunggah 1,3 miliar data registrasi SIM card yang diklaim dibobol dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Isinya adalah NIK, nomor telepon, provoider-nya, hingga tanggal registrasi.

Tak berhenti disitu, Bjorka kembali membocorkan 105 juta data kependudukan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), 6 September.

Isinya adalah NIK, nomor Kartu Keluarga (KK), hingga nama lengkap.

Yang lebih menggemparkan adalah pembocoran data surat rahasia untuk Presiden Jokowi apda periode 2019-2021, 9 September.

Salah satunya adalah surat dalam amplop tertutup dari Badan Intelijen Negara (BIN).

Mahfud MD Sebut Tak Ada yang Rahasia

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD turut mengomentari soal adanya kebocoran data negara yang diretas oleh Hacker Bjorka.

Mahfud MD telah mendapatkan laporan terkait kebocoran data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Deputi VII Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur (Bidkoor Kominfotur) Kemenko Polhukam.

Namun Mahfud menegaskan bahwa data yang telah bocor itu sebetulnya bukan data rahasia.

“Soal bocornya data negara lah, itu nanti pasti akan, kita pastikan bahwa itu memang terjadi. Saya sudah dapat laporannya dari BSSN, kemudian dari Deputi Analisis 7 saya, terjadi di sini, di sini, di sini.”

“Tetapi itu bisa juga sebenarnya bukan data yang sebetulnya rahasia, bisa diambil dari mana-mana, cuma kebetulan sama,” kata Mahfud dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (12/9/2022).

Lebih lanjut Mahfud menyebut, pemerintah akan mendalami kasus kebocoran data ini.

Yang jelas menurut Mahfud, belum ada yang membahayakan dari isu-isu yang muncul akibat kebocoran data tersebut.

“Oleh sebab itu nanti masih akan didalami, pemerintah masih akan rapat tentang ini. Belum ada yang membahayakan dari isu-isu yang muncul, itu kan yang sudah ada di koran tiap hari.”

“Ini yang ingin menjadi presiden, ini begini ini begini, kan cuma itu-itu aja, enggak ada yang rahasia negara itu, itu kalau saya baca dari yang beredar itu.”

“Sehingga itu bisa saja kebetulan sama dan kebetulan bukan rahasia juga, barangkali cuma dokumen biasa yang terbuka, tetapi itu memang terjadi. Misalnya di Dukcapil ada, macem-macem lah di beberapa tempat,” terang Mahfud.

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *