TentaraPolisi.id — Serangan terhadap kompleks rumah sakit di Gaza yang menurut para pejabat kesehatan di sana menewaskan sekitar 500 orang telah memicu kemarahan dan kecaman dari berbagai pihak di dunia.
Kebanyakan korbannya dilaporkan adalah para pengungsi.Warga Gaza yang melarikan diri dari pengeboman Israel telah berbondong-bondong pergi ke rumah sakit, mencari perlindungan di sekitar fasilitas itu dengan harapan mereka akan lebih aman.
Otoritas Gaza mengatakan serangan tersebut berasal dari Israel.Namun, Israel telah menyampaikan sebuah roket Palestina lah yang menyebabkan ledakan tersebut.Berikut adalah reaksi dunia atas serangan RS di Gaza:
Uni Eropa
Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan bahwa penargetan infrastruktur sipil di Gaza melanggar hukum internasional.”Serangan terhadap infrastruktur sipil tidak sesuai dengan hukum internasional,” kata Michel setelah konferensi video dengan para pemimpin Uni Eropa.Kepala urusan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell kemudian menulis di media sosial, bahwa “Kabar dari rumah sakit Al-Ahli Arabi Baptist di Gaza menambah kengerian pada tragedi yang terjadi di depan mata kita sejak berhari-hari”.
Perancis
Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan tidak ada yang bisa membenarkan penargetan warga sipil setelah serangan mematikan terhadap rumah sakit Gaza.”Tidak ada yang bisa membenarkan serangan terhadap rumah sakit. Tidak ada yang bisa membenarkan penargetan warga sipil. ePrancis mengutuk serangan terhadap rumah sakit Al-Ahli Arabi di Gaza yang menyebabkan begitu banyak korban Palestina. Kami memikirkan mereka,” tulisnya di X.Dia juga menyerukan agar akses kemanusiaan ke Jalur Gaza dibuka tanpa penundaan.”Akses kemanusiaan ke Jalur Gaza harus dibuka tanpa penundaan,” tambah Macron.
Hezbollah
Gerakan Hezbollah Lebanon pada Selasa menyerukan “hari kemarahan” untuk mengutuk serangan terhadap rumah sakit di Jalur Gaza. Mereka menyalahkan Israel atas serangan RS Gaza tersebut.”Biarlah besok, Rabu, menjadi hari kemarahan terhadap musuh,” kata Hezbollah, sekutu militan Hamas yang sedang berperang dengan Israel, dalam sebuah pernyataan. Sementara, Militer Israel menyalahkan roket yang ditembakkan oleh Jihad Islam, sebuah kelompok militan yang berbasis di Gaza.
Yordania
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Yordania pada Selasa menyampaikan, Israel memikul “tanggung jawab atas insiden besar ini”, merujuk pada serangan RS di Gaza.Yordana kemudian mengumumkan pembatalan pertemuan puncak untuk menengahi perdamaian di wilayah tersebut yang rencananya akan melibatkan Presiden AS Joe Biden, yang menunda kunjungannya ke Amman sebagai tanggapan.Jurnalis AFP melaporkan, puluhan pengunjuk rasa berusaha menyerbu kompleks kedutaan Israel di Amman.
Qatar
Kementerian Luar Negeri Qatar menyebut serangan RS di Gaza sebagai “kejahatan keji terhadap warga sipil yang tidak berdaya”.Dalam sebuah pernyataan, negara Teluk itu menyebut serangan terhadap Rumah Sakit Ahli Arab sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap ketentuan hukum internasional” dan “eskalasi berbahaya selama konfrontasi”.
Turkiye
Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengutuk insiden itu sebagai “contoh terbaru dari serangan Israel yang tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang paling mendasar”.”Saya mengajak seluruh umat manusia untuk mengambil tindakan guna menghentikan kebrutalan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza ini,” kata Erdogan dalam platform media sosial X.
PBB
Kepala hak asasi manusia PBB, Volker Turk, menyebut serangan terhadap rumah sakit di Gaza sama sekali tidak dapat diterima, dan menegaskan bahwa para pelakunya harus dimintai pertanggungjawaban.”Saya tidak bisa berkata-kata. Malam ini, ratusan orang tewas – secara mengerikan – dalam serangan besar-besaran di Rumah Sakit Al Ahli Arab di Kota Gaza , termasuk pasien, petugas kesehatan dan keluarga yang mencari perlindungan di dalam dan sekitar rumah sakit,” katanya.”Sekali lagi mereka yang paling rentan. Ini sama sekali tidak dapat diterima.”Rusia dan Uni Emirat Arab menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB yang akan diadakan pada hari Rabu menyusul serangan mematikan tersebut.
WHO
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengutuk serangan mematikan tersebut dan menuntut perlindungan segera bagi warga sipil dan layanan kesehatan di wilayah tersebut.”WHO mengutuk keras serangan terhadap Rumah Sakit Arab Al Ahli,” kata badan kesehatan PBB itu dalam sebuah pernyataan.”Rumah sakit itu sedang beroperasi, dengan pasien, petugas kesehatan dan perawatan, serta para pengungsi yang berlindung di sana. Laporan awal menunjukkan ratusan korban jiwa dan luka-luka,” tambah pernyataan WHO.
Amerika Serikat
Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Selasa bahwa dia “marah” dengan ledakan mematikan di sebuah rumah sakit di Gaza dan telah meminta penasihat keamanan untuk mengumpulkan lebih banyak rincian informasi tentang insiden tersebut.“Saya marah dan sangat sedih atas ledakan di rumah sakit Arab Al-Ahli di Gaza, dan banyaknya korban jiwa yang diakibatkannya,” kata Biden dalam sebuah pernyataan saat dia hendak melakukan kunjungan ke Israel.Biden mengatakan dia telah berbicara dengan Raja Yordania Abdullah II dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu segera setelah mendengar berita tersebut.“Amerika Serikat dengan tegas mendukung perlindungan kehidupan warga sipil selama konflik dan kami berduka atas para pasien, staf medis, dan orang tak berdosa lainnya yang tewas atau terluka dalam tragedi ini,” kata Biden.
Uni Afrika
Kepala Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat menuduh Israel melakukan “kejahatan perang” menyusul serangan mematikan tersebut.”Tidak ada kata-kata yang dapat mengungkapkan kecaman kami terhadap pengeboman Israel atas rumah sakit #Gaza hari ini, yang menewaskan ratusan orang,” ujar Faki melalui media sosial X. Dia pun menyerukan agar komunitas internasional bertindak.erangan, 500 Orang Tewas. ( Sumber : Kompas.com )