tentarapolisi.id, Kota Tasikmalaya – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) SWAP menggelar aksi unjuk rasa dan audiensi di kantor Bank Pembiayaan Rakyat Syariah ( BPRS)Al-Wadi”ah ) beralamat Ruko I No. 10 H 26, Jalan Pasar Induk Cikurubuk, Linggajaya, Mangkubumi,Kec.Mangkubumi,Kota Tasikmalaya, Jawa Barat
Aksi ini merupakan respons atas dugaan kejahatan perbankan yang merugikan puluhan nasabah. Pihak LSM SWAP menduga telah melakukan fraud yang menyebabkan kerugian signifikan bagi para nasabahnya.Rabu 06/08/2025
Sekretaris Umum LSM SWAP Dede Sukmajaya, dalam konferensi pers, menyatakan bahwa aksi ini dilakukan dalam dua kapasitas: sebagai kontrol sosial dan sebagai pendampingan hukum terhadap nasabah yang menjadi klien mereka. “Kami melakukan aksi unjuk rasa dan audiensi di Al-Wadi’ah ini untuk menyikapi persoalan yang kita ketahui bersama. Pertama, kami sebagai kontrol sosial. Kedua, kami melakukan pendampingan terhadap masyarakat atau nasabah yang memang menjadi klien kami,” ujarnya.
Ia menambahkan, LSM SWAP telah menemukan indikasi kuat adanya kejahatan perbankan di di BPR Syariah Al Wadi’ah, Hal ini diperkuat oleh pengakuan salah satu direktur bank tersebut. “Telah ditemukan dan patut diduga bahwa di BPR Syariah Al Wadi’ah, ini telah melakukan kejahatan perbankan. Itu sudah diakui oleh salah satu direktur di Al-Wadi’ah,” Ungkapnya.
Menurut LSM SWAP, kejahatan perbankan ini telah merugikan banyak nasabah, tidak hanya satu orang. Bahkan, dari bocoran yang mereka dapatkan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), korban diperkirakan mencapai 30 orang. Namun, LSM SWAP mempertanyakan mengapa hanya klien mereka yang ditetapkan sebagai tersangka, di samping tiga oknum pegawai bank. “Anehnya, kenapa hanya klien kami yang ditersangkakan? Padahal, yang menjadi korban itu banyak. Ada kurang lebih 30 orang,” katanya. Dede sukmajaya
OJK Dipertanyakan, Diduga Ada Kejanggalan
Dalam audiensi tersebut, LSM SWAP mengajukan enam pertanyaan krusial. Namun, semua pertanyaan tersebut belum terjawab tuntas. Pihak Al-Wadi,ah berjanji akan memberikan jawaban melalui Berita Acara yang akan ditandatangani oleh ketiga pihak, yaitu LSM SWAP, BPRS Al-Wadi,ah, dan OJK.
Namun, ada satu pertanyaan yang tidak berani dijawab oleh perwakilan OJK, yaitu terkait pengakuan adanya kejahatan perbankan atau fraud di Al-Wadi”ah. “Kami bertanya, apakah ketika sudah terjadi kejahatan perbankan yang dilakukan oleh Al-Wadi’ah dan itu diakui oleh salah satu direktur, kenapa OJK tidak berani mengatakan bahwa iya, betul, telah terjadi kejahatan perbankan di Al-Wadi’ah ? Itu aneh,” tegas Dede sukmajaya Sekretaris Umum LSM SWAP.
Ketidak beranian OJK dalam memberikan pernyataan tersebut memicu dugaan adanya kejanggalan. LSM SWAP khawatir OJK tidak objektif dan cenderung membela pihak BPRS Al-Wadi,ah. “Ini jangan sampai ada dugaan-dugaan kami terhadap OJK,” imbuhnya.
Aksi Berlanjut, Minta Transparansi dan Pertanggungjawaban
LSM SWAP menyatakan bahwa aksi ini tidak akan berhenti di sini. Mereka berencana untuk melanjutkan aksi di kantor OJK dan meminta audiensi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Dalam audiensi di DPRD nanti, mereka akan mengundang semua pihak terkait, termasuk OJK dan BPRS Al-Wadi’ah, untuk memberikan keterangan.
Menurut LSM SWAP, kasus ini sudah menjadi konsumsi publik sehingga harus ada keterbukaan informasi. Mereka meminta BPRS Al-Wadi”ah tidak seolah-olah baik-baik saja dan OJK harus bersikap objektif. “OJK harus berani dan secara objektif menyatakan bahwa iya, Al-Wadi’ah telah melakukan kejahatan perbankan,” tegasnya.
LSM SWAP juga mempertanyakan beberapa hal lain yang tidak terjawab, seperti besaran kerugian awal dan jaminan yang diberikan oleh klien mereka. Mereka siap berdebat mengenai jenis kredit yang digunakan, apakah murabahah atau mudharabah, karena telah memiliki data dan kajian mendalam.
( Acep Febri ).
LSM SWAP Lakukan Aksi dan Audiensi di BPR Syariah Al Wadi’ah, Diduga Terjadi Kejahatan Perbankan
