TentaraPolisi.id –Sebelumnya kita awali dulu dengan Kata Pujangga, apa sebenarnya arti pujangga itu ?.
Pujangga atau bujangga adalah sebutan bagi para pengarang hasil-hasil sastra, baik puisi maupun prosa; ahli pikir; ahli sastra. Padan kata pujangga adalah: sastrawan dan penulis.
Istilah. Lain “Pujangga” direduksi dari kata “Bujangga”. Bujangga adalah sebutan untuk sastrawan keraton, yaitu untuk penulis-penulis yang mengabdikan dirinya di keraton. Salah satu tugasnya melegetimasi keputusan raja atau memberi nasihat yang berkaitan dengan masalah kemasyarakatan dan kebudayaan.
Dalam membuat sebuah karya baik tulisan maupun apa yang kita mau tidak seperti membalikkan kedua belah telapak tangan atau tidak dengan mudah untuk merangkai kata-kata menjadi paragraf kalimat, sudah jelas boleh dikata mau diakui atau tidak memang cukup sulit.
Namun bukan berarti kita harus menyerah begitu saja, minimal melakukan upaya-upaya sekuat tenaga dan pikiran yang datang secara inspirative dari sebuah bayang-bayang yang selalu bersliweran dalam tataran frekuensi setiap saat, dari logika timbal balik antara ada dan tiada di kehidupan nyata.
Tanpa disadari bagi penulis yang masih tergolong diperingkat amatiran, di hari ini 1 Oktober, dimana tanggal dan bulan merupakan momen sangat penting dan bersejarah bagi bangsa Indonesia, oleh karena perlu digarisbawahi bahwa filosofi dan ideologi yang telah tertanam dan terukir di setiap kalbu warga bangsa hampir terkubur dari sebuah Faham yang tak sejalan dengan akar budaya dan adat istiadat yang telah bersemayam dalam dada bangsa.
Kesaktian Pancasila – Saktinya Bangsa – Saktinya Negara.
Pancasila merupakan Butiran intan permata bersimpuh makna-makna terindah dari setiap rangkaian kata-kata yang begitu multi talent, multi arti, sehingga menjadi pegangan hidup warga masyarakat dalam menapak sebuah perjalanan kebahagiaan.
Penulis ingin mengungkapkan rasa yang ada didalam hati, ingin mencurahkan kata makna, tentunya dalam bentuk sebuah Puisi, walau tak sebaik para pujangga.
“Pancasila Butiran Intan Permata”
– Aku bersimpuh dalam peluh Keagungan MU
– Menelusuri jalan tuk saling berbagi dari sebuah perjalanan kehidupan.
– Bahu membahu satu sama lain tak lepas dari ikatan eratnya tangan – aku – kamu dan semuanya.
– Pada hakikatnya rasa solidaritas menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya kebersamaan yang bijaksana.
– Dan pada akhirnya kebahagiaan akan tergapai dalam rangkuman.
(RF)