tentarapolisi.id, Ciamis – Tragis nasib yang dialami Tedi Handoko, warga Bogor, yang harus menghentikan perjalanannya di Ciamis setelah mengalami sejumlah hambatan dalam perjalanan pulang dari Majenang. Kepada pihak pelayanan BAZNAS, Tedi menuturkan bahwa ia bukan hanya kehabisan ongkos, tetapi juga kehilangan ponselnya saat dalam perjalanan. Nasib baik masih berpihak kepadanya ketika warga sekitar memberitahukan keberadaan BAZNAS Kabupaten Ciamis yang bisa menjadi tumpuan harapan. Tanpa menunda waktu, ia pun mendatangi kantor BAZNAS guna memohon bantuan transportasi untuk kembali ke Bogor.
Di waktu yang sama, sepasang pemuda asal Cianjur, yakni Dian dan rekannya, turut menghadapi kondisi serupa. Mereka mengaku menjadi korban modus penipuan rekrutmen kerja melalui media sosial. Janji manis sebuah pekerjaan sebagai sopir dan kernet di perusahaan material di Ciamis ternyata hanya isapan jempol belaka. Setelah tiba di Ciamis dan tak menemukan pihak yang dijanjikan, keduanya terlunta-lunta selama dua hari tanpa arah, kehabisan perbekalan, dan tak memiliki biaya untuk pulang ke kampung halaman.
Kondisi memprihatinkan mereka terpantau oleh personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Ciamis yang tengah bertugas di kawasan tersebut. Dengan sigap, petugas Satpol PP mengarahkan keduanya menuju kantor BAZNAS agar memperoleh bantuan yang diperlukan untuk kembali ke Cianjur.
Parida, selaku petugas pelayanan di BAZNAS Kabupaten Ciamis, membenarkan bahwa pihaknya menerima empat pengaduan serupa dalam satu hari itu. Menurutnya, permintaan bantuan ongkos pulang terus berdatangan dari masyarakat luar daerah yang mengalami kondisi darurat di wilayah Ciamis.
“Hari ini kami menerima empat orang dari latar belakang berbeda yang meminta bantuan ongkos pulang. Tentu setiap permintaan kami verifikasi terlebih dahulu untuk memastikan kebenaran dan kelayakan bantuan,” ujar Parida
Fenomena ini menjadi peringatan serius akan maraknya modus penipuan pekerjaan serta rentannya kondisi ekonomi masyarakat yang mendorong mereka berani mengambil risiko tinggi tanpa kepastian. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada dan tidak mudah terbuai oleh tawaran kerja, khususnya yang disebarluaskan melalui media sosial tanpa validasi.
BAZNAS Kabupaten Ciamis pun kembali diharapkan tetap konsisten menjalankan amanah sosialnya, menjadi jembatan kemanusiaan bagi setiap insan yang terjebak dalam kesulitan hidup, tanpa memandang asal-usul. ( Acep Febri ).
Baznas Ciamis Kembali Berikan Bantuan Kemanusian kepada Musafir Ditengah Kesulitan dan Kehabisan Bekal dalam Perjalanan
