TentaraPolisi.id – Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Galunggung, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, menuai sorotan. Setelah libur sekolah, jatah untuk tiga hari MBG dinilai tidak sebanding dengan standar harga per porsi yang ditetapkan pemerintah. Pembagian MBG tersebut dilakukan pada Senin (29/12/2025).
Berdasarkan pantauan awak media, setiap siswa menerima paket berisi tiga kotak susu Ultra, tiga kue gandum, satu lembar keju, dua dua buah jeruk dan tiga butir telur ayam.
Seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa paket tersebut memang disebut sebagai jatah konsumsi tiga hari. Ia juga menyebutkan, siswa yang sedang sakit tidak menerima MBG sama sekali
Katanya ini untuk tiga hari. Kalau anak sedang sakit, tidak dapat. Sekarang juga libur,” ungkapnya.
Namun demikian, jumlah dan jenis makanan yang diterima siswa memunculkan dugaan ketidaksesuaian dengan nilai anggaran MBG per siswa.
Jika dihitung secara kasar, paket tersebut dinilai jauh dari kecukupan gizi dan nilai rupiah yang seharusnya diterima siswa.
Selain itu, tidak adanya penyaluran MBG kepada siswa yang berhalangan hadir karena sakit juga menimbulkan pertanyaan terkait mekanisme distribusi dan pertanggungjawaban anggaran program tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Sekolah SDN Galunggung belum memberikan klarifikasi terkait teknis pembagian MBG, dasar perhitungan jatah satu minggu, maupun mekanisme penyaluran bagi siswa yang tidak hadir.
Pihak penyalur MBG juga belum dapat dikonfirmasi oleh awak media meskipun telah diupayakan.
Program MBG sendiri merupakan program nasional yang bertujuan meningkatkan gizi dan kesehatan peserta didik. Oleh karena itu, transparansi pelaksanaan, kesesuaian anggaran, serta pengawasan distribusi menjadi hal krusial agar tujuan program tidak menyimpang di lapangan.
Awak media akan terus berupaya melakukan konfirmasi dan penelusuran lebih lanjut terkait pelaksanaan MBG di SDN Galunggung. (CH)
