TENTARAPOLISI.ID —3 Oktober 2022 , Dunia Sepak Indonesia kelam dan kemungkinan bisa bubar untuk beberapa saat setelah insiden kemaren di stadion Kanjuruhan Malang akibatnya banyak korban meninggal dunia yang kebanyakan dari suporter malang yang yang diduga turun kelapangan karena tidak menerima kekalahan setelah Arema FC selaku Tuan rumah dikalahkan persibaya dengan skor 2-3 (1/10/2022).
Kebanyakan korban terinjak oleh penonton lainya karena ingin menyelamatkan diri untuk keluar dari dalam stadion akibat polisi menembakkan Gas Air Mata dengan maksud untuk melerai atau menghentikan keributan.
Namun Solusi seperti itu malah membuat fatal Akibatnya banyak korban berjatuhan dari jumlah data yang masuk menurut BPBD Jawa Timur 174 meninggal Dunia sementara dari hasil verifikasi pihak polri jumlah korban yang meninggal dunia 125 Orang termasuk si ganteng yang baru berusia kurang lebih 3 tahun yang turut ibunda untuk menonton Sang Ayah selamat jalan Nak semoga bahagia Dirimu Selamanya .
Diantara korban tragedi stadion kanjuruhan malam balita yang berusia 2 Tahun N RAKA ELPANO YUSWANA
Dari hasi Ahir verifikasi gabungan baik POLRI dan PENYELENGGARA dan Semua Pihak korban’ Berjumlah 448 orang yang disampaikan oleh Muhadjir Effendy usai rapat koordinasi di Pendopo Panji, Kepanjen Malang 3/10 /2022 seperti yang dikutip detikcom dari 448 korban tadi dijabarkan Muhadjir 125 Orang Meninggal Dunia.
302 orang luka Ringan dan 21 orang luka Tembakan Gas Air mata yang dilakukan petugas kepolisian menjadi Sorotan tajam dan kritik pasalnya Gas Air mata tidak boleh digunakan untuk meredam massa dalam pertandingan sepak bola sebagai mana diatur dalam ketentuan FIFA BAB 111 pasal 19.